THE ECO

Senin, 06 Februari 2012

asal mula dunia atau bumi

sal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta.
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)
Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut.
Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu (lihat gambar 10 dan 11)
Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:
ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... (Al Fushshiilat, 41: 11)
Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)
Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."
Untuk melihat video komentar sang profesor silakan klik tautan berikut ini: (Bahasa Inggris, format RealPlyer)
Video 1
Video 2

Komentar

Share

Comments (177)

0
Boyjo's avatar
Boyjo · 2 days ago
alloh maha pencipta, pencipta smua alam smesta bserta isinya...............
0
putu's avatar
putu · 3 days ago
"ALLOHU AKBAR...!!!!!"
0
Rahmat's avatar
Rahmat · 4 days ago
ya ALLAH berikanlah hambamu ini hidayah agar hambamu ini melaksanakan perintahmu dan menjauhi laranganya, dan jadikanlah hambamu ini menjadi anak yang soleh dan berbakti pada orang tua dan orang lain. AMIN,YA ALLAH KABULKANLAH DO'A HAMBAMU INI YA ALLAH KUMOHON, AMIN.
Hubble yang menyatakan semesta raya ini bergerak Expanding dengan alasan bahwa semua benda angkasa itu dulunya berasal dari satu Atom Raksasa yang meledak, maka pecahannya berupa galaxy-galaxy yang ber gerak ke segala jurusan tanpa ujung. Masing-masingnya semakin berj auhan sebanding dengan per bedaan arah dari setiap galaxy itu. Dengan demikian daerah semesta raya ini jadi semakin luas dan meluas tidak putus-putusnya di sepanjang zaman.
Teori Hubble demikian terang tak mungkin diterima oleh ummat yang beragama disamping tidak dapat dibenarkan oleh pemikiran sehat juga bernada materiale atheistis. Untuk dapat membenarkan teori itu, orang haruslah lebih dulu dapat menjawab soal-soal yang mungkin dimajukan seperti dibawah ini:

Hal apakah yang menyebabkan terwujudnya Atom Raksasa itu, cara bagaimana adanya benda itu, apakah oleh Yang Maha Kuasa?
Kalau dikatakan Atom Raksasa itu terwujud sendirinya maka teranglah dia bertentangan dengan logika, dan kalau memang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa, darti manakah didapatnya keterangan demikian, kitab suci manakah yang menyatakan begitu?
Pada bagian manakah kira-kiranya Atom Raksasa itu dulunya sebelum dia terpecah di angkasa raya. Tentunya daerah angkasa tersebut kini menjaadi daerah hampa yang sangat luas karena setiap pecahan Atom Raksasa tersebut tertolak oleh ledakan tanpa penghalang, berger ak ke suatu arah selama jutaan tahun. Kenapa para sarjana tidak per nah mendapatkan daerah hampa dimaksud di cakrawala sampai saat ini?
Dikatakan jarak galaxy-galaxy semakin menjauh tersebab arah geraknya saling ber beda,kenapa kini dilihat adanya galaxy yang semakin dekat dan kemudian menjauh dan sebaliknya?
Hal apakah yang menyebabkan bintang-bintang dal;am suatu galaxy mengorbit keliling pusat galaxy itu, bukankah setiap bintang berasal dari pecahan yang juga bergerak ke segala jurusan dari titik ledakan pertamas tadi? Dan yang lebih aneh, hal apakah yang menyebabkan bintang-bintang itu dikitari oleh planet-planet yang ber beda wujudnya dan fungsinya dari bintang-bintang yang diorbitnya?

Minggu, 05 Februari 2012

putri ong tien

Putri Ong Tien
e:


Putri Ong Tien adalah istri dari Syarif Hidayatullah yang tiada lain Sunan Gunung Jati, salah satu dari sembilan wali di tanah Jawa. Ia merupakan putri Tiongkok anak Kaisar Hong Gie dari masa Dinasti Ming.
Bagi masyarakat Islam Jawa, cerita tentang putri Ong Tien sudah dikenal sejak lama. Bahkan makamnya yang bersebelahan dengan makam Sunan Gunung Jati di Kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, masih sering diziarahi hingga kini.
Sebagai seorang putri dari negeri yang besar, masuknya Putri Ong Tien ke dalam Islam tak pelak memberi warna tersendiri dalam sejarah perkembangan Islam di Nusantara, khususnya di Jawa Barat.
Dalam buku ini dikisahkan bagaimana Ong Tien untuk pertama kalinya bertemu dengan Syarif Hidayatullah di istana kerajaan Tiongkok. Ketika itu Syarif Hidayattullah memang sedang berada di Tiongkok. Di sana ia menjadi seorang tabib sekaligus berdakwah menyiarkan Islam.
Karena banyak orang berhasil disembuhkan Syarif Hidayatullah, Kaisar Hong Gie yang tak lain ayah Putri Ong Tien, mengundangnya ke Istana. Dalam perjumpaan pertama itu, Putri Ong Tien langsung kagum akan kepandaian Syarif Hidayatullah.
Maka ketika Syarif Hidayatullah kembali ke tanah Jawa, Putri Ong Tien minta ijin kepada ayahnya untuk menyusul. Kaisar Hong Gie menyetujuinya dan memberikan sejumlah bekal serta tiga pengawal yang salah satunya bernama Pai Li Bang. Pai Li Bang adalah murid Syarif Hidyatullah selama menjadi tabib di Tiongkok.
Sebuah versi menceritakan, bahwa rombongan putri Ong Tien sempat singgah ke kerajaan Sriwijaya. Oleh masyarakat Sriwijaya, Pai Li Bang ini selanjutnya menjadi Adipati. Konon nama Pai Li Bang kemudian menjadi nama Kota Palembang sekarang.
Perjalanan Putri Ong Tien ke tanah Jawa berlanjut. Jaman itu perjalanan laut yang memakan waktu berbulan-bulan sangatlah berbahaya, apalagi untuk seorang perempuan. Namun Putri Ong Tien berhasil melaluinya dan akhirnya bertemu dengan Syarif Hidayatullah, menikah dengannya, memeluk Islam, dan mempelajari Islam dengan lebih mendalam.
Diceritakan, semasa mendampingi Sunang Gunug Jati memimpin Cirebon, Putri Ong Tien diangkat menjadi semacam Menteri Keuangan.
Hingga akhir hayatnya Putri Ong Tien digambarkan sebagai perempuan yang patuh kepada suami sebagai kepala keluarga. Apa yang dikatakan oleh sang suami selalu menjadi kekuatan baginya untuk menghadapi konflik batinnya, termasuk ketika keinginannya untuk memperoleh keturunan tidak dikabulkan oleh Tuhan.
Novel ini sungguh memberikan pengetahuan luas terhadap perkembangan Islam di tanah Jawa. Penulis Winny Gunarti tampak begitu piawai merangkai fakta sejarah dengan kisah interpretatif yang dilukiskannya. Padahal, menyatukan fakta historis dengan pendekatan fiksi sebagaimana dalam novel ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Tapi ia berhasil. (yayat)

liu bei

Liu Bei

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Liu Bei (Hanzi: 劉備) (161-223) adalah seorang tokoh terkenal di Zaman Tiga Negara. Ia lahir di Kabupaten Zhuo (sekarang di wilayah provinsi Hebei), merupakan keturunan dari Liu Sheng, Raja Jing di Zhongshan yang merupakan anak dari Kaisar Jing dari Han. Dihitung-hitung, ia masih paman dari Kaisar Xian dari Han yang memerintah waktu itu. Ia bernama lengkap Liu Xuande. Ia juga dikenal di kalangan Tionghoa Indonesia dengan nama Lau Pi yang merupakan lafal dialek Hokkian.
Karier politiknya dimulai dengan pemberantasan pemberontak Serban Kuning di akhir zaman Dinasti Han yang mengancam legitimasi dinasti tersebut bersama dengan 2 saudara angkatnya, Guan Yu dan Zhang Fei. Setelah berjasa atas pemadaman pemberontakan tadi, ia diberikan jabatan kecil sebagai penjabat bupati di sebuah kabupaten kecil di daerah Anxi.
Pada awalnya, karier politiknya sangat tidak mulus. Tidak punya wilayah sendiri untuk menyusun kekuatan, ia bahkan sempat mencari perlindungan dan menjadi bawahan daripada kekuatan-kekuatan lainnya pada masa tersebut misalnya Tao Qian, Yuan Shao, Lu Bu, Cao Cao, Liu Biao dan terakhir Liu Zhang yang kemudian menyerahkan Prefektur Yizhou kepadanya sebagai tempat menyusun kekuatan.
Keberhasilannya di kemudian hari adalah karena muncul orang-orang di sekelilingnya yang membantu dalam banyak hal, seperti Zhuge Liang dan Pang Tong di bidang sipil, strategi dan politik; Guan Yu, Zhang Fei, Ma Chao, Huang Zhong dan Zhao Yun di bidang militer.
Setelah menguasai Prefektur Yizhou dan Hanzhong, ia kemudian memaklumatkan diri sebagai Raja Hanzhong. Tahun 221, setahun setelah Cao Pi memaklumatkan diri sebagai kaisar, Liu Bei juga memaklumatkan diri sebagai Kaisar Han Liedi, mendirikan Negara Shu Han yang mengklaim legitimasi sebagai penerus Dinasti Han yang resmi telah tidak ada setelah proklamasi Negara Cao Wei.
Sepeninggalnya, ia digantikan oleh anaknya Liu Chan yang tidak cakap memerintah. Seluruh urusan pemerintahan pada saat itu dibebankan kepada Zhuge Liang sebagai perdana menteri.

[sunting] Biografi sejarah

Liu Bei adalah keturunan dari pangeran Sheng dari Zhongshan, cucu buyut dari kaisar keempat Han, Jing. Liu Bei hidup dalam kemiskinan semasa mudanya. Ayahnya telah meninggal dan ibunya bekerja sebagai penenun dan penjual sandal jerami. Pada umur 15 tahun, Liu Bei bersama rekannya, Gongsun Zan berguru pada Lu Sih.
Pada masa Pemberontakan Serban Kuning, dia terpilih menjadi Pegawai Pengadilan di kabupaten Anxi.
Liu Bei memulai karier militernya di bawah komandan utama,He Jin dalam perwalian Gongsun Zan sebagai Komandan Pasukan Cadangan dan bupati Ping Yuan.
Ketika Cao Cao menyerang kota Xu Zhou milik Tao Qian, Liu Bei membawa pasukannya untuk melindungi sang Pelindung Kekaisaran. Pada tahun 196, Liu Bei direkomendasikan untuk menjabat sebagai Jendral Penjaga Wilayah Timur dan diberi gelar Penguasa Yicheng.
Selanjutnya Liu Bei membantu Cao Cao dalam penangkapan Lu Bu dan dipromosikan menjadi Jendral Pasukan Kiri. Saat ini, kaisar Xian mengetahui adanya hubungan keluarga antara Liu Bei dan pangeran Zhongshan sehingga ia menganugerahi Liu Bei gelar "Paman Kaisar".
Antara tahun 198 - 199, Liu Bei tidak disenangi Cao Cao karena mendukung rencana pembunuhannya. Liu Bei pindah ke Xia Pi,dan pada tahun 200, meminta perlindungan Yuan Shao.
Setelah bertemu kembali dengan saudara angkatnya, Zhang Fei dan Guan Yu, Liu Bei meninggalkan Yuan Shao untuk menjumpai Liu Biao di Jingzhou. Cao Cao mengejar Liu Bei yang akhirnya melepas pos pertahanannya di Fancheng dan mengungsi ke Xia Kou. Selanjutnya Liu Bei bersekutu dengan Sun Quan untuk mengalahkan Cao Cao. Setelah kemenangan mutlak di Pertempuran Chibi, Liu Bei sukses menempati daerah selatan Jing saat Zhou Yu menghancurkan angkatan perang Cao Cao.
Setelah wafatnya Liu Biao dan putranya Liu Qi, Liu Bei menempati beberapa kabupaten di provinsi Jing. Ia kemudian menikahi adik Sun Quan dan resmi menjadi Pelindung Jingzhou.
Pada tahun 211, ia berangkat ke Yizhou sambil berpura-pura membantu Liu Zhang mengalahkan Zhang Lu. Saat ini, Liu Bei menerima dua rekomendasi untuk menempati posisi Menhankam dan Panglima Distrik Ibukota. 3 tahun kemudian, Liu Bei berbalik melawan Liu Zhang dan menguasai Cheng Du dan seluruh wilayah barat. Ia menjabat sebagai Pelindung Yizhou dan pada tahun 219, ia mengangkat dirinya sebagai Raja Hanzhong.
Setelah melewati beberapa peperangan dengan Dong Wu dan Cao Wei, atas desakan Zhuge Liang, Liu Bei mengumumkan dirinya sebagai Kaisar pada bulan April tahun 221. Perang terakhirnya adalah melawan negeri Dong Wu sebagai aksi balas dendam setelah ekspedisi Wu yang mengakibatkan terbunuhnya Guan Yu. Liu Bei dikalahkan oleh Lu Xun, jendral dari Sun Quan di Yiling. Liu Bei menetap di Bai Di Cheng pasca kekalahan tersebut. Pada bulan April tahun 223, Liu Bei, mengganti marganya menjadi Lin, setelah membunuh Sun Quan.Ia diberi gelar anumerta "Raja Zhao Di" (Shu Han Zhao Lie Di). Terus dia pindah menyerbu kaisar Giok Tee.

[sunting] Lihat pula

[sunting] Referensi


Didahului oleh:
tidak ada
Kaisar Shu Han
221–223
Digantikan oleh:
Liu Chan

three kingdom

Kisah Tiga Negara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kata pembukaan novel Kisah Tiga Negara; Seluruh kekuatan di dunia, bersatu untuk bercerai dan bercerai untuk bersatu kembali
Kisah Tiga Negara (Hanzi: 三國演義, hanyu pinyin: sānguó yǎnyì, Bahasa Inggris: Romance of the Three Kingdoms) adalah sebuah roman berlatar-belakang sejarah dari zaman Dinasti Han dan Tiga Negara. Di kalangan Tionghoa di Indonesia, kisah ini dikenal dengan nama Samkok yang merupakan dialek Hokkian dari sanguo atau tiga negara.
Sering orang salah kaprah akan perbedaan Kisah Tiga Negara atau Kisah Tiga Kerajaan mengingat terjemahan bahasa Inggris dari roman ini adalah Romance of the Three Kingdoms, namun pada sebenarnya, yang tepat adalah Kisah Tiga Negara mengingat pada klimaks roman ini, ketiga pemimpin yang bertikai; Cao Cao (negeri Wei), Liu Bei (negeri Shu) dan Sun Quan (negeri Wu) masing-masing telah memaklumatkan diri sebagai kaisar dan mengklaim legitimasi sebagai kekaisaran yang mewarisi Dinasti Han yang telah runtuh.
Roman ini ditulis oleh Luo Guanzhong (羅貫中), seorang sastrawan dinasti Ming yang mengambil referensi dari literatur sejarah resmi mengenai Zaman Tiga Negara di Tiongkok dimulai dari penghujung Dinasti Han, pecahnya Tiongkok ke dalam tiga negara dan kemudian dipersatukan kembali di bawah Dinasti Jin. Selain dari sejarah resmi, Luo juga mengambil referensi dari cerita rakyat turun temurun yang dituturkan secara lisan di masyarakat pada masa hidupnya.
Kisah Tiga Negara adalah salah satu karya sastra klasik yang paling populer di dalam sejarah Tiongkok. Luo menuliskan roman ini dalam 120 bab yang mempunyai alur cerita bersambung dengan referensi Catatan Sejarah Tiga Negara oleh Chen Shou dan sedikit imajinasinya sendiri. Ada sekitar lebih 400 tokoh sejarah yang diceritakan di dalam Kisah Tiga Negara yang dilukiskan dengan karakter berbeda. Cao Cao, Liu Bei dan Sun Quan sama sebagai karakter pemimpin namun berbeda dalam sifat dan pemikiran. Demikian pula penasehat Zhuge Liang, Xun You, Guo Jia dan Zhou Yu masing-masing berbeda pandangan dan wataknya. Setiap karakter mempunyai watak dan sifatnya sendiri yang berbeda satu sama lain. Penggambaran perbedaan watak karakter ini menjadikan roman ini diakui sebagai salah satu wakil dari puncak perkembangan sastra Tiongkok dalam sejarah. Kisah Tiga Negara ditulis dalam bahasa klasik (文言文).

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Tokoh-tokoh utama berdasarkan negara

[sunting] Penghujung Dinasti Han

  • Dong Zhuo, perdana menteri tiran, kemudian dibunuh oleh Lu Bu
  • Yuan Shao, bangsawan dari utara, kemudian dikalahkan Cao Cao
  • Liu Biao, bangsawan dari Jingzhou, musuh bebuyutan keluarga Sun
  • Gongsun Zan, jenderal Han di perbatasan timur laut, kemudian dikalahkan Yuan Shao
  • Lu Bu, jenderal bengis penuh sifat khianat, membunuh 2 ayah angkatnya, akhirnya dihukum mati oleh Cao Cao setelah diingatkan oleh Liu Bei tentang sifat pengkhianatnya yang tidak bisa dipercaya
  • Ma Teng, penguasa Liangzhou, terbunuh karena dijebak oleh Cao Cao
  • Kaisar Xiandi, kaisar terakhir Dinasti Han, menjadi kaisar pada masa anak-anak, menggantikan Kaisar Shao
  • Diaochan, disuruh Wang Yun untuk membuat hubungan Dong Zhuo dan Lu Bu retak
  • Hua Tuo, Seorang tabib terkenal, Ia meyembuhkan luka Guan Yu Ketika Guan Yu teluka, dibunuh oleh Cao Cao karena Huo Tuo mau membelah otaknya untuk menyembuhkan penyakit sakit kepala Cao Cao

[sunting] Cao Wei

  • Cao Cao, raja perang, mempersatukan utara Tiongkok
  • Cao Pi , anak Cao Cao, kaisar pertama Wei
  • Sima Yi, penasehat militer, kakek Sima Yan kaisar pertama Jin
  • Guo Jia, penasehat militer, mati muda karena sakit
  • Xun Yu, penasehat militer, handal dalam masalah pemerintahan
  • Xiahou Dun, jenderal perang, kehilangan satu matanya karena dipanah
  • Xiahou Yuan,jenderal perang, dikenal karena kemampuan memanahnya
  • Zhang Liao, jenderal perang, mantan bawahan Lu Bu
  • Zhang He, jenderal perang, mantan bawahan Yuan Xhao
  • Dian Wei, pengawal pribadi Cao Cao, tewas demi melindungi kaburnya Cao Cao
  • Pang De, jenderal perang, mantan bawahan Ma Teng
  • Cao Ren, jenderal perang, sepupu Cao Cao
  • Cao Yi, cucu perempuan Cao Cao, anak dari Cao Pi, pemimpin terakhir dari keturunan/marga Cao

[sunting] Dong Wu

  • Sun Jian, panglima perang, penguasa Changsha, dikenal dengan sebutan "Macan dari Jiang Dong"
  • Sun Ce, anak sulung Sun Jian, peletak dasar negara Wu, suami Da Qiao
  • Sun Quan, adik Sun Ce, kaisar pertama negara Wu
  • Sun Shan Xiang, adik Sun Ce, menjalin hubungan cinta dengan Liu Bei
  • Lu Meng, penasehat militer, kemudian dibunuh oleh arwah Guan Yu
  • Zhou Yu, penasehat militer, suami Xiao Qiao, mati muda karena sakit
  • Zhuge Jin, penasehat militer, kakak Zhuge Liang
  • Lu Xun, jenderal perang, memenangi pertempuran Xiaoting/Yiling
  • Huang Gai, jenderal perang, pura-pura membelot ke Wei saat pertempuran tebing merah
  • Gan Ning, jenderal perang, mantan bajak laut yang membunuh Ling Cao
  • Taishi Ci, jenderal perang, pernah memerangi Sun Ce
  • Da Qiao dan Xiao Qiao, istri Sun Ce dan Zhou Yu
  • Ling Tong, anak Ling Cao, menaruh dendam pada Gan Ning, tetapi akhirnya mereka berdua bersatu berperang mendampingi Sun Quan
  • Ling Cao, jenderal perang,ayah dari Ling Tong,dan dibunuh oleh Gan Ning sebelum Gan Ning bergabung dengan Sun Quan

[sunting] Shu Han

  • Liu Bei, bangsawan masih keturunan trah Han, ingin meneruskan Dinasti Han
  • Zhuge Liang, penasehat militer jenius, dijuluki 'Naga Tidur'
  • Pang Tong, Páng Tǒng (龐統) (178-213M), adalah penasehat Liu Bei pada zaman Dinasti Han. Nama Taoisnya adalah Phoenix Muda (鳯雛; Fèngchú). Novel epik sejarah Kisah Tiga Negara menggambarkan Pang Tong sebagai seorang ahli strategi militer jenius, dan menempatkannya di tingkat yang setara dengan ahli strategi Zhuge Liang. Kepada Liu Bei, Sima Hui menjuluki Pang Tong dan Zhuge Liang sebagai:
“ Naga Tidur dan Phoenix Muda: bersama salah satu dari mereka, engkau bisa menyelesaikan apa pun di bawah langit.
  • Jiang Wei, jenderal perang, membelot dari Wei, konon mewarisi sebagian dari keahlian Zhuge Liang.
  • Guan Yu, dikenal juga sebagai Guan Gong, adik angkat Liu Bei, mampu membuat Cao Cao nyaris memindahkan ibukota dari Xu Chang (versi novel), salah satu dari Jenderal 5 Harimau
  • Zhang Fei, adik angkat Liu Bei, seorang pemabuk berat, salah satu dari Jenderal 5 Harimau
  • Zhao Yun, jenderal perang, pernah mengabdi pada Gongsun Zan,menyelamatkan Liu Chan di Chang Ban yang menjadi kaisar terakhir negeri Shu, salah satu dari Jenderal 5 Harimau yang hidup paling lama
  • Huang Zhong, jenderal perang, dikenal karena kemampuan memanahnya, salah satu dari Jenderal 5 Harimau
  • Ma Chao, jenderal perang, anak Ma Teng, salah satu dari Jenderal 5 Harimau
  • Wei Yan, jenderal perang, berkhianat di Wu Zhang
  • Xing Cai, anak dari Zhang Fei, istri dari Liu Chan
  • Liu Chan, anak dari Liu Bei , ia menjadi kaisar kedua di Shu ketika Liu Bei meninggal
  • Guan Xing, anak dari Guan Yu, mati muda karena sakit
  • Zhang Bao, anak dari Zhang Fei, mati di perang Wu Zhang
  • Guan Ping, anak tertua Guan Yu, ia wafat bersama Guan Yu
  • Ma Dai, Jenderal perang Zhuge Liang, keponakan dari Ma Teng dan sepupu Ma Chao
  • Mi Fang, Jenderal perang Guan Yu, Ia disuruh menjaga Nanjun ketika Guan Yu ke Fan Cheng, kemudian ia dibunuh oleh Liu Bei
  • Fushi Ren, jenderal perang Guan Yu, Ia diperintahkan menjaga Gong'an Ketika Guan Yu ke Fan Cheng, kemudian ia dibunuh oleh Liu Bei
  • Yue Ying, istri dari Zhuge Liang, pernikahan ini diinginkan oleh ayahnya
  • Meng Huo, bekas Raja Man, pernah memberontak/menyerang Shu Selatan, sebelum ditaklukkan habis-habisan oleh Zhuge Liang


suku mongolia

ekaisaran Mongolia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mongol-yn Ezent Güren
Kekaisaran Mongolia
Khamag Mongol 1206–1368
Bendera Mongol Empire
Rekonstruksi moderen
Sembilan Bendera Dasar Putih Mongolia
Lokasi Mongol Empire
Ibu kota Avarga
Karakorum[catatan 1]
Dadu[catatan 2] (kini Beijing)
Agama Tengriisme (Shamanisme), kemudian Buddha, Kristen dan Islam
Pemerintahan Monarki demokratis
Khan Agung
 - 1206-1227 Jenghis Khan
 - 1229-1241 Ögedei Khan
 - 1246-1248 Güyük Khan
 - 1251-1259 Möngke Khan
 - 1260-1294 Kublai Khan
 - 1333–1370 Toghan Temur Khan
Legislatif Kurultai
Sejarah
 - Jenghis Khan menyatukan suku-suku dan menyatakan berdirinya Negara Mongolia Raya 1206
 - Kematian Jenghis Khan 1227
 - Pax Mongolica 1210-1350
 - Perpecahan kekaisaran 1260-1264
 - Keruntuhan Dinasti Yuan, menandai benar-benar berakhirnya kekaisaran 1368
Mata uang Koin (misalnya dirham), Sukhe, uang kertas yang dijamin dengan sutra atau batangan perak, serta matauang Dinasti Yuan (Chao)
Didahului oleh Diteruskan oleh
Blank.png Khamag Mongol
Chagatai Khanate Blank.png
Golden Horde Blank.png
Ilkhanate Blank.png
Dinasti Yuan Blank.png
Yuan Utara Blank.png
Kini bagian dari
Kekaisaran Mongolia adalah kekaisaran kedua terbesar dalam sejarah dunia, hanya dikalahkan oleh Imperium Britania, menguasai sekitar 33 juta km² pada puncak kejayaannya, dengan perkiraan penduduk sebanyak di atas 100 juta orang dan menjadi yang paling kuat di antara semua kekaisaran abad pertengahan.

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Asal mula

Kekaisaran Mongolia didirikan oleh Jenghis Khan pada tahun 1206 sesudah mempersatukan Suku-suku Mongolia yang saat itu sering berselisih di antara sesama dan memulai banyak penaklukan di seluruh benua Eurasia yang dimulai dengan penaklukan Dinasti Xia Barat di Cina Utara dan Kerajaan Khawarezmia di Persia. Pada puncaknya, Kekaisaran Mongolia menguasai sebagian besar wilayah Asia Tenggara ke Eropa tengah. Selama keberadaannya, Mongolia melakukan pertukaran budaya antara Timur, Barat dan Timur Tengah sekitar abad ke-13 dan 14.
Kekaisaran Mongolia dipimpin oleh Khagan (Khan Agung keturunan Jenghis Khan) secara turun-temurun. Sesudah kematian Jenghis Khan, Kekaisaran Mongolia pada dasarnya terbagi menjadi empat bagian yaitu; Dinasti Yuan (Cina), Ilkhanate (Persia), Chagatai Khanate (Asia Tengah), dan Golden Horde (Rusia). Semua wilayah pembagian itu dipimpin oleh keturunan Jenghis Khan.
Menurut ahli sejarah barat R.J. Rummel, diperkirakan sekitar 30 juta orang terbunuh dibawah pemerintahan Kekaisaran Mongolia dan sekitar setengah jumlah populasi Tiongkok habis dalam 50 tahun pemerintahan Mongolia.

[sunting] Khan Agung Mongol (Dinasti Yuan)

Para Khan Agung di Karakorum dan setelah masa Mongke, di Peking atau Khanbaliq (berarti "Kota Para Khan"), hidup dengan kekayaan meterial dan barang jarahan yang didapat dari daerah-daerah taklukan Mongol. Hal tersebut dapat ditemui dalam laporan perjalanan dari para musafir dan tamu dari Eropa Barat dan Timur Dekat. Lambat-laun, para Khan Agung Mongol menjadi dinasti Tiongkok dan hanya memiliki kekuasaan nominal saja terhadap khan-khan Mongol di Asia Tengah dan Asia Barat.
Berikut ini adalah tahun kenaikan tahta para Khan Agung (Kha Khan) Mongol atau Dinasti Yuan di Tiongkok, 1206-1634 M, berdasarkan penelitian dari C.E. Bosworth:
Setelah Toghan Temur disingkirkan oleh kaisar Ming, maka pengaruh mereka di wilayah non-Tiongkok menjadi pupus sama sekali.

[sunting] Masa pemerintahan


[sunting] Khan-Khan Asia Tengah dan Asia Barat


Bangsa-bangsa dunia pada masa pra-Mongol

Wilayah Mongolia tahun 1300-1400
Sementara itu, para pemimpin wilayah atau kerajaan bawahan Khan-Khan Agung Mongol memerintah dengan cukup bebas, beberapa yang terkenal antara lain adalah:
  • 1227-1241 Chagatai Khan; anak Jenghis Khan, yurt atau wilayah kekuasaannya meliputi Transoxania sampai Turkestan Timur, termasuk pula Gunung T'ien Shan
  • 1226-1280 Orda Khan; anak Jochi, putra sulung Jenghis Khan dan pendiri White Horde Khanate
  • 1227-1255 Batu Khan; saudara Orda Khan dan pendiri Blue Horde Khanate
  • 1256-1265 Hulagu Khan; saudara Möngke Khan dan Kubilai Khan, serta penguasa Il-Khanate (Il-Khan berarti warga atau bawahan Khan Agung)
  • Kadan Khan; salah seorang anak daripada Ogadai Khan
  • Oghui, bukan bermarga khan

[sunting] Wilayah kekuasaan

[sunting] Wilayah kekuasaan Mongolia

  1. Seluruh Tiongkok (dinasti Xia Barat, Song, Jin, dan Liao) dan Nanchao (Kerajaan Dali)
  2. Kerajaan Khawarezmi (bisa disebut juga wilayah Persia atau Iran-Irak-Azerbaijan sekarang ini)
  3. India bagian utara
  4. Beberapa negara di Asia Tenggara (Vietnam, Kamboja, Thailand, Burma, dll)
  5. Timur Tengah atau Asia Barat Daya (Mesir, Yaman, sebagian Turki, dll)
  6. Sebagian wilayah Rusia
  7. Asia Tengah (Afganistan, negara2 pecahan Soviet: Ukraina, Georgia, Belarusia, Moldavia, dll)
  8. Mongolia
  9. Beberapa negara di Eropa Timur atau Eropa Tengah (Bulgaria, Hungaria, dll)
  10. Asia Timur (Korea, Jepang)
  11. Yerusalem (Israel, Palestina)

[sunting] Wilayah yang diserang tetapi gagal


Mongolia sekarang ini
  1. Jepang berhasil mengusir pasukan Mongolia tetapi akhirnya mengirimkan upeti sehingga Kaisar Mongol merasa puas, dan kemudian memusatkan perhatiannya ke Asia Tenggara
  2. Jawa (Indonesia), gagal akibat pengkhianatan dan diusir oleh raja Majapahit, Raden Wijaya
  3. Negara-negara Eropa seperti Lithuania, Polandia, Austria, Moravia (Rep. Ceko timur), Dalmatia (Kroasia), Hungaria, dan pegunungan Carpathia. Pasukan Polandia, Hungaria dan Austria mengalami kekalahan besar tetapi wilayah mereka tidak jadi dikuasai karena pada saat itu Kaisar Mongolia (Ogadai Khan) meninggal sehingga pasukan Mongolia ditarik kembali ke Mongolia.
  4. Mesir, dinasti Mameluk berhasil mengusir dan menghancurkan tentara mongol pada masa pemerintahan Hulagu Khan bahkan mereka terus mendesak mongol hingga keluar dari Damaskus, Syria.
Catatan: Kekaisaran Mongolia juga pernah berencana menyerang negara Eropa Barat, seperti Perancis, Romawi dan negara-negara Eropa lainnya. Ahli-ahli sejarah menyatakan jika bukan karena kematian Ogadai Khan, maka kemungkinan seluruh Eropa akan dikuasai dan sejarah Eropa akan berubah.